Gerakan tari saman dan maknanya
Tari saman Aceh memiliki gerakan yang unik berupa gerakan berulang-ulang namun selaras antar para penarinya. Menurut N. Farhilah dalam Mengenal Kesenian Nasional 11: Tari Saman (2020) gerakan tari saman ada lima.
Kelima gerakan tersebut terbagi dalam setiap babak, mulai dari awalan hingga penutup. Berikut gerakan tari saman dan penjelasan maknanya:
1. Gerakan persalaman
Gerakan persalaman dilakukan para penari saman di awal tari saman. Gerakan persalaman ada dua jenis, yaitu rengum dan salam.
Rengum diambil dari bahasa setempat yang artinya bergumam. Pada gerakan ini, penari tidak melakukan apapun selain merengum 'mmmmm' dengan nada khusus.
Rengum juga disertai dengan gumaman 'laila la ho laila la ho.' Gumaman itu berasal dari kalimat syahadat 'la ilaaha illallah' yang artinya tiada Tuhan selain Allah.
Biasanya, pada saat penari melakukan rengum para penonton akan terdiam dan suasana menjadi sangat tenang.
Setelah rengum, penari akan mengucapkan salam kepada para hadirin dengan berucap 'assalamualaikum' atau 'salamualaikum.' Barulah, setelah penari mengucap salam, tarian dimulai dengan riuh tepukan tangan.
Baik rengum dan salam adalah gerakan bermakna penting dalam tari saman.
Rengum menggambarkan cara manusia menyampaikan pujian akan kebesaran Tuhan. Rengum juga digunakan untuk menyamakan suara antara para penari.
Sementara salam dilakukan untuk menggambarkan sifat masyarakat Aceh yang ramah, menjunjung tinggi adab, dan beretika. Melalui salam, para penari meminta izin kepada setiap orang yang hadir untuk mempersembahkan tarian.
2. Gerakan ulu ni lagu
Ulu ni lagu bermakna gerakan kepala lagu atau awalan tarian saman. Saat babak ulu ni lagu, para penari akan menggerakkan tangan dan kepala dalam ritme yang lebih lambat.
Biasanya, pada tahap ini para penari akan menyampaikan syair-syair yang berisi nilai-nilai nasihat. Contoh syair yang dinyanyikan dalam tari saman misalnya, "kadang berdosa péh kite ku Tuhen, negon perbueten i wasni ingin ini.”
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, maka makna syair tersebut adalah "mungkin berdosa juga kita kepada Tuhan, melihat tingkah laku pada malam ini."
3. Gerakan lagu-lagu
Gerakan lagu-lagu adalah puncak tari saman. Pada gerakan ini, gerakan kepala, tepukan tangan, dan badan penari mulai bergerak cepat.
Tak hanya dari gerakan, syair-syair yang dinyanyikan ritmenya juga semakin kencang. Daya tarik utama dari gerakan ini adalah keseragaman dan kedinamisan yang bisa diciptakan oleh penari.
Syair-syair yang dinyanyikan dalam gerakan ini biasanya memuat nilai-nilai sosial, budaya, dan agama. Sementara itu, gerakan-gerakan yang dinamis antar para penari melambangkan gotong royong dan kekeluargaan.
4. Gerakan uak ni kemuh
Uak ni kemuh adalah gerakan dengan ritme yang lebih bervariasi dari pada gerakan lagu-lagu. Gerakan ini dilakukan untuk menjaga energi penari dari gerakan cepat di babak sebelumnya.
Umumnya, gerakan ini dimula dengan lebih lambat. Kemudian setelah penari dinilai cukup istirahat, maka pemimpin akan memberi aba-aba untuk mempercepat ritme gerakan kembali. Gerakan yang dihasilkan berupa memukul dada, memukul paha, dan bertepuk tangan.
Bunyi-bunyian yang dihasilkan berbeda dari sebelumnya dan tetap selaras.
5. Gerakan penutup
Gerakan penutup adalah akhir dari tari saman. Gerakan ini menjadi lebih lambat dari pada gerakan sebelum-sebelumnya.
Biasanya, pada gerakan penutup ini para penari akan menyanyikan syair-syair yang berisi kata perpisahan, pesan pesan bijak.
Sumber
https://tirto.id/sejarah-tari-saman-dari-aceh-dan-makna-filosofi-gerakannya-gPLV
https://youtu.be/eXUrJ0xqeuY?si=t5mgtbbNgyVYa_-k
Komentar